Siap Bertransformasi menjadi Kampus Berdampak Bagi Masyarakat, STIE Bina Karya Tebing Tinggi Gelar Kuliah Umum
0 menit baca
Tebing Tinggi | jelajahisumut.com, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Karya Tebing Tinggi menggelar Kuliah Umum bagi mahasiswa S2 dan S1. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Food Court Budi Dharma Bina Karya Tebing Tinggi pada Jumat (17/10/2025).
Dengan mengusung tema "Transformasi menuju kampus berdampak untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat". Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I - Sumut Prof Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D
Dalam pemaparannya, Prof Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D menyampaikan bahwa saat ini pemerintahan Presiden Prabowo - Gibran ingin menjadikan kampus tidak hanya sebagai tempat belajar mengajar, tempat riset maupun yang melahirkan wurausahawan, namun lebih dari itu pemerintah saat ini ingin menjadikan Perguruan Tinggi atau kampus sebagai tempat yang dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat/ kampus berdampak, ujarnya.
"Terimakasih atas dukungan kampus STIE Bina Karya, melalui kegiatan ini dapat memberikan penyegaran dan pemahaman adanya perubahan peran kampus sebagai Perguruan Tinggi, selain kegiatan di kelas, ada kegiatan lain yang betul-betul nampak sehingga dirasakan masyarakat" paparnya.
Ia mencontohkan beberapa kampus yang sudah mengembangkan riset dari sektor Pertanian Indonesia yang berpotensi sangat besar, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan pada kelangsungan hidup manusia, jelasnya.
"Dahulu bidang perikanan dan peternakan serta perkebunan merupakan cakupan dari sektor pertanian sehingga kesemua unsur tersebut adalah bahagian aktivitas pertanian, namun saat ini semua itu dipisahkan menjadi kelompok kecil dalam bidang keilmuan" ujarnya.
Prof Saiful Anwar Matondang merupakan pakar sekaligus praktisi juga menyebutkan salah satu contoh kampus berdampak seperti Univeristas Prima Teguh di Mandailing Natal yang sudah mengembangkan rempah khas batak Andaliman sebagai anti oksidan dan anti kanker, selanjutnya kulit luar salak dari Padang Sidempuan dikembangkan menjadi anti aging atau mengatasi penuaan dini, jelasnya.
Kemudian Universitas Teknologi Del yang berada di Kabupaten Toba juga sudah mengembangkan komoditas enceng gondok sebagai pupuk cair sehingga value dari eceng gondok menjadi bernilai tinggi dan berdampak bagi masyarakat, ungkapnya.
"Kampus berdampak dimulai penelitian dari hal-hal kecil seperti UMKM, foodcourt. Saat ini kampus berdampak dapat membantu pedagang kuliner untuk memakai standarisasi produk atau usahanya. Sedangkan saat ini Presiden Prabowo membantu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan melalui hasil penelitian hilirisasi yang berdampak langsung kepada masyarakat" sebutnya.
Ditegaskannya, Kampus dapat menciptakan teknologi tepat guna untuk masyarakat dan model pengembangan bisnis yang bisa diterapkan kepada masyarakat, itu maksud dari Perguruan Tinggi/ kampus berdampak, tegasnya lagi.
Senada dengan itu, Assoc. Prof. Dr. Mangasi Sinurat, S.E, M.Si, CMA menjelaskan bahwa proses organik di kampus itu adanya transfer of knowlidge, berbagi ilmu mendapatkan informasi terkini, bagaimana saat ini menjadikan posisi dan fungsi Perguruan Tinggi (PT) dapat memiliki dampak kepada masyarakat.
"Terjadi pergeseran dari menuntut ilmu ke memberikan dampak kepada masyarakat adanya ide-ide baru dari hasil transfer knowlidge. Adanya kehidupan organis yang memiliki peran kepada masyarakat. Sedangkan STIE Bina Karya tidak pernah patah hati tetap bahagia dengan senang hati. Semoga Bina Karya semakin berkembang" ungkapnya dengan nada optimis.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut kepala yayasan Drs. Loekito Cahyadi, MM, CMA, Prof. Dr. Cia Cai Cen, SS, SE, M.Si, CMA dan Kepala prodi UPT, Dosen dan seluruh, Mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana STIE Bina Karya Tebing Tinggi. (Red),