Ratusan Masyarakat Tolak Pembangunan PLTP Geothermal Gunung Talang Bukik Kili, Tagar Penolakan Menggema di Medsos
0 menit baca
Jelajahisumut.com, Ratusan masyarakat Nagari Batu Bajanjang, melakukan penolakan atas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)/ Geothermal Gunung Talang Bukik Kili pada saat sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dan PT. Hitay Daya Energi di Mesjid Nurul Islam, Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok pada Kamis (13/11/2025),
Sosialisasi ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Solok, unsur Forkopimda, Dandim 0309/Solok, Kapolres Solok, serta perwakilan PT Hitay Daya Energy selaku pihak pengelola, Dalam sosialiasi ini hadir juga Tenaga Ahli Gubernur Sumatera Barat Yulnofrins Napilus, yang memaparkan aspek teknis dan potensi pemanfaatan energi panas bumi di wilayah kerja panas burni Muara Labuh, PT Suprame Energy.
Sebelumnya, sejak tahun 2017 sudah terjadi penolakan oleh masyarakat. Masyarakat menolak adanya proyek pembangunan PLTP dengan berbagai alsan, diantaranya tidak ingin tanah yang menjadi sumber utama perekonomian masyarakat diambil untuk pembangunan proyek, belum lagi dampak sosial, lingkungan yang akan rusak.
Maka dari itu, perlu untuk membangun solidaritas agar penolakan masyarakat semakin masif dan menjadi perjuang banyak pihak dalam menolak proyek pembangunan PLTP/Geothermal Gunung Talang Bukik Kili.
Tujuan Utama menciptakan ledakan percakapan (tweetstorm) di platform X/Twitter yang mengangkat penolakan masyarakat terhadap proyek PLTP/Geothermal. Menekan pemerintah daerah dan perusahaan melalui opini publik. Mendorong media dan pengguna media sosial untuk ikut menyorot isu ini. Menunjukkan bahwa penolakan masyarakat adalah nyata, terstruktur, dan berbasis fakta lapangan.
Sementara itu, Waktu "Boom Tweet": Hari Sabtu 15 November 2025 Pukul 14.00 WIB Pesan Utama Kampanye Setiap pesan kampanye ini bleh dikembangkan kembali sesuai dengan analisis masing-masing.
Sejak dulu kehidupan masyarakat salingka Gunung Talang adalah bertani, kami ingin melanjutkan kehidupan yang seperti ini. Negara harus menghormati keputusan masyarakat untuk tidak menerima proyek pembangunan di Nagari Batu Bajanjang.
Sudah sewajarnya petani mempertahankan tanah mereka, seharusnya negara menjamin hak rakyat atas tanah. Proyek PLTP mengancam ruang hidup, air, pertanian, dan keselamatan warga. Penolakan rakyat bukan tanpa alasan, berbasis pengalaman, bukti, dan temuan lapangan.
Pemerintah dan perusahaan harus menghormati suara rakyat dan menghentikan proyek yang tidak berpihak dan menguntungkan bagi rakyat.
Bentuk Aksi Kampanye Boom Tweet / Tweetstorm Bersama Tweet serentak selama 20 menit yang dilakukan mulai pada pukul 14.00 WIB.
Setiap peserta minimal 10-20 tweet. Sertakan foto aksi penolakan, atau link berita penolakan, poster aksi, berita konflik geothermal tanggal 13, kutipan warga, dan temuan lapangan.
Penggunaan Tagar Utama #SaveGunung Talang, #Talang Melawan, #TolakGeothermal, #Sumbar Darurat RuangHidup (bisa disesuaikan/ditambah opsional).
Selanjutnya, Struktur Narasi & Template Tweet, Opening Tweets "Masyarakat Batu Bajanjang dan salingka gunung talang sejak tahun 2017 sudah menolak proyek PLTP. Tapi pemerintah tidak mendengar aspirasi masyarakat dan tetap melakukan sosialisasi proyek geothermal. "Pemerintah dan perusahaan tetap memaksa masuk meski penolakan terjadi di depan mata."
"Pemerintah seharusnya menjamin hak-hak setiap warga negaranya, jika masyarakat mengatakan tidak, pemerintah harus menghormati. Call to Action "Sebarkan info ini, bantu suarakan penolakan masyarakat salingka Gunung Talang untuk menolak proyek geothermal." (Red),